Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Monday, March 28, 2011

Negeri ketoprak!

Tak henti-hentinya berbagai kejadian unik dan aneh di negeri ini, mulai dari sidang kasus korupsi yang berlarut-larut sampai pada isu kudeta yang jelas-jels ga jelas!
Negeri indah elok dan permai ini dikenal dengan masyarakatnya yang pintar-pintar, saking pintarnya sehingga tidak mau lagi diatur...Lihat saja berbagai kekacauan di daerah mulai dari masalah tanah sampai masalah kebersihan kota.
Semua ingin benar sendiri dan merasa paling benar! hanya saja pas giliran ditunjuk sebagai pimpinan, mundur atau geleng kepala.
Yah, negeri ini adalah negeri para pemrotes!, mungkin karena kegundahan akan fenomena negeri ini yang semakin memprihatinkan.
Negeri ini adalah paling jago dalam hal mengamati, lihat saja para pengamat di televisi yang berkoar-koar seperti ayam jago. Atau para yang mulia yang duduk di perwakilan rakyat yang katanya mewakili aspirasi rakyat, yang ribut masalah fasilitas perumahan di tengah kesulitan masyarakat! ck ck ck..
Kalau begini, siapa yang pusing?



Maaf, tapi kasihan pimpinan tertinggi kita, menanggung beban yang begitu besar, akan masyarakatnya yang lagi menikmati 'Demokrasi kebablasan'..Demokrasi, kata yang diagung-agungkan tapi juga seperti bumerang yang menghantam dari belakang.
Para pimpinan kita haruslah orang yang 'gagah perkasa, bertangan besi namun penuh welas asih..
Bertangan besi mengatur masyaraktnya yang ngawur dan rewel, apalagi para komentator yang cerewet dan tidak becus.
Gagah perkasa seperti ksatria yang mampu mengakui kesalahan.
Welas asih menyayangi masyarakat dan menghukum aparat yang keparat..



Ahh negeriku... negeri ketoprak!

Sunday, March 6, 2011

Kisah itik dan anaknya

Perhatikan deretan foto di bawah ini, induk itik ini tidak tahu kalau anaknya bakalan jatuh di selokan
Akhirnya anak-anaknya jatuh, hanya tersisa satu



Kasihan dia tidak berdaya...
Ada lanjutan kisahnya, konon, induk itik ini meminta tolong sang polisi, dengan cara 'menggigit ' celananya dan mondar-mandir ke selokan.
Akhirnya anak-anaknya bisa diselamatkan
Itu hewan...Bagaimana dengan kita manusia...Masihkah kita peduli sesama?

Wednesday, March 2, 2011

"Tuhan ada di mata Ibu"


Malam sudah lelah mendaki, mata ini terasa penat sudah.. Namun angan belum mengijinkan untuk terlelap..Di antara jatah hidup yang makin berkurang, kita sebagai manusia tentu harus banyak berpikir akan arti dan makna kehidupan ini yang sebenarnya..Kenapa arti dan makna? karena "arti" mengandung pengertian proses tercapainya sesuatu, sedangkan makna adalah memahami hakikat pencapaian tersebut...
Tou Kawanua..
Seringkali kita merasa hidup ini terlalu singkat, sedangkan banyak yang ingin kita lakukan, waktu terus mengejar tanpa letih. Sehingga tanpa sadar "onderdil-onderdil" tubuh kita semakin tua dan aus.
Tou kawanua..
Pada saatnya kita akan menyadari, bahwa terkadang mata kita, atau mata hati kita terhalang dengan keadaan sekitar, .pandanglah orang tua kita yang semakin lanjut usia, pandanglah tubuhnya yang semakin rapuh,,pandanglah dengan mata hati!
Mereka yang telah membesarkan kita tanpa mengeluh, tanpa mengharapkan balas budi,..
Menjaga kita melebihi jiwa raganya..
Tou kawanua..
Setinggi apapun ilmu yang kita miliki, pendidikan yang kita capai
Kita tidak lebih dari bayi yang amat disayanginya
Ditimangnya semasa dulu
mereka selalu tahu jalan pikiran kita sebelum kita berkata
sebenarnya kita tak akan pernah bisa berdusta pada mereka
Tou kawanua
Tuhan selalu 'mengutamakan' orang tua
Karena lewat pandangan kasih sayang orang tua, terpancar keMaha-pengasihNya..

sudahkah kita berbakti?